Kamis, 18 Desember 2008

Kenangan SMU

Dulu waktu kecil, aku punya teman ya bisa di bilang tambun semua, yang pertama Arif badannya besar pendek kalau berjalan susah banget dan yang satu lagi Febri dia sama tambun tapi yang ini agak tinggi. masing-masing teman ku ini punya cerita. Pertama arif dia tetangga belakang rumah dia orangnya rame, lucu dan agak jayus sedikit kalau berangkat sekolah selalu barang dan kebetulan waktu itu kelas satu empat aku sekelas dengan dia. Dia lumayan pinter kalau ulangan sedikitnya 6,5 di tangan pernah sih dapat nilai jelek juga ya di bawah nilai minim kita selalu berbagi kalau ulangan kalau dia tidak bisa aku kasih tahu, tahu jawaban aku bener apa tidak, pokoknya aku kasih tahu dia seneng juga ko. begitu sebaliknya pokoknya yang penting kita terbebas dari ulangan dan selesai. hari terus berlalu dari waktu ke waktu. pas waktu itu kalau tidak salah hari rabu. waktu itu hujan deres dari jam 7 pagi sampai 12 15 ya pas aku mau pulang. jam pulang tiba aku cepet-cepet keluar dari ruangan kelas yang sumpek. aku bareng arif dengan santai aku berjalan dengan dia dia berada di samping kiri ku dan kebetulan kita kalu berjalan selalu sebelah kiri dan biasanya sebelah kiri itu ada saluran pembuangan air atau kata lainnya selokan, dan dia berjalan di pinggir selokan. kira 100 meter dan aku jalannya agak cepet jadi dia di belakang aku. tiba-tiba terdengar suara kaya nangka jatuh, bukk!! aku nengok ke samping tidak ada pohon nangka terus ada suara ketawa anak-anak yang melihatnya, aku lihat ke belakang ternyata temanku arif lagi ngejengkang terpeleset masuk got tak sadar juga aku langsung ketawa terbahak-bahak, tak henti-hentinya aku tertawa sampai perutku sakit, sambil menahan ketawa aku bantu dia untuk bangit dari got bajunya basah dan yang paling basah celananya untung tidak cidera hanya basah aja bajunya. sepenjang perjalalan pulang jika aku mengingat ke jadian itu tak sadar aku tertawa sendiri, sehingga si arif itu nanya ke aku "lo ngapain sih dari tadi ketawa terus apa yang lucu? dia tanya ke aku gitu terus aku jawab" tidak ko!!, tdk apa-apa. sesampainya dirumah aku berfikir jahat juga aku teman sendiri jatuh malah di tertawakan bukan ikut perhatin tapi mau bagai mana lagi coaba banyangkan badannya gendut terus jatuh. walaupun tidak ada niat untuk tertawa kalau melihat kejadian saat itu spontan tertawanya. saat kejadaian itu dia tidak pernah lagi berjalan di pinggir selokan takut jatuh lagi katanya. sampai sekarang pun kejadian itu masih aku ingat sebagai kenangan waktu smu dulu ama temanku itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar